LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut Kotler
(1997), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu
produk dengan harapannya.
Konsumen
merupakan asset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa.
Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau
jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh
konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.
Sedangkan
menurut John C. Mowen (200:512), consumer satisfaction is defined as the
overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use.
Definisi dari kepuasaan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul
setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.
Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001) antara lain :
a. Kualitas
produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas
pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosi,
yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang
cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh
bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat
pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga,
yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang
tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar