BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Teori
Definisi
Menurut Kotler (1997), kepuasan
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan
harapannya.
Konsumen
merupakan asset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa.
Hal ini
disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen
maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.
Sedangkan menurut John C. Mowen
(200:512), consumer satisfaction is defined as the overall attitude regarding a
good or service after its acquisition and use. Definisi dari kepuasaan konsumen
disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan
sebuah produk atau jasa.
Dalam
menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor yang harus diperhatikan
oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001) antara lain :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan
akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Emosi,
yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang
cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh
bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self esteem yang membuat
pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
d. Harga,
yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
e.
Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
2.2
Hipotesis
Hipotesis adalah pertanyaan atau dugaan
mengenai satu atau lebih populasi. Terbukti atau tidaknya suatu hipotesis tidak akan pernh diketahui
dengan pasti kecuali dengan memeriksa sampel yang dijadikan bahan pengujian.
hipotesis dari penelitian ini adalah :
Ho : Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap produk blakberry
H1 : tidak Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap produk
blackberry
2.3 Pengembangan Hipotesis
Faktor-faktor yang menjadi pengaruh naiknya tingkat minat
konsumen untuk menggunakan produk blackberry , karena mereka merasakan bahwa
spesifikasi dan aplikasi yang terdapat dalam handphone blackberry dapat
menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Umumnya kepuasan konsumen menjadi titik tolak besar kecilnya loyalitas
pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa. Contohnya aplikasi yang ada dalam
handphone blackberry adalah Blackberry Messenger. Aplikasi ini merupakan salah satu faktor
pendorong masyarakat untuk membeli handphone blackberry. Walaupun banyak
aplikasi chatting sejenis, tapi blackberry messenger masih menjadi idola.
Karena kemudahanya dalam mengirim teks dan banyak fitur didalamnya.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nanda Silvy Andary,
jurnal : “Tingkat
Kepuasan Konsumen Terhadap Handphone Nokia 6600”. Dari penelitian tersebut
diketahui bahwa konsumen merasa puas terhadap produk handphone Nokia 6600.
Rizki
Afandi, jurnal : “Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Samsung Android”. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk Samsung
Android.
Andy
Helmoth, jurnal, : “Kepuasan Konsumen Terhadap Handphone Blackberry”. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen
telepon seluler (handphone) khususnya pengguna handphone Blackberry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar