Jangan Main-Main Dengan Wanita!
Why: Women are the
Influencers
Perbedaan antara Pria dan Wanita sudah
sering dibahas dimana mana. Justru karena perbedaan itulah, kemudian pendapat
publik memang banyak memihak pada The
Man dalam memimpin dunia.
Dengan dalih rasionalitas The
Man, maka dunia sudah selayaknya dipimpin Pria.
Di dalam alam New Wave yang sangat horisontal ini posisi kaum
wanita jadi lebih diuntungkan. Karena Teknologi Web 2.0 memungkinkan terjadinya
interaksi secara mudah, sehingga komunikasi bisa bergerak secara dinamis dan
multi arah. Wanita yang punya sifat lebih suka berinteraksi dan berkomunitas
jauh lebih diuntungkan.
Sedang pria lebih suka berkomunikasi satu
arah dan lebih bersifat solitaire.
Karena itu, pria suka jadi “lonely at the top.” Mereka jadi kesepian
ketika tidak berkomunikasi dengan orang, sedangkan Wanita memang lebih suka
berkomunikasi sehingga sering kabablasan.
Tapi justru disitulah kelemahan Pria yang
sekaligus juga kekuatan Wanita. Wanita memiliki kekuatan untuk menyebarkan
suatu isu ketimbang kaum pria yang lebih suka menyimpannya.
Wanita juga akan berusaha untuk
memperjuangkan pendapatnya pada orang lain, sedang kaum pria hanya melakukannya
bila perlu. Karena itu kaum pria jadi sering mengalah pada kaum wanita, ketika
harus mengurus keluarga. Dan karena sifatnya yang multi-tasking, kaum wanita
akan tetap menjadi "Family Care Taker" walaupun kaum pria
sering mengaku jadi Kepala Rumah Tangga.
Kaum wanita selalu ingat "family
and friends" ketika berbelanja, sedang Pria hanya ingat pada diri
sendiri. Karena itu, saya menamakan kaum wanita sebagai orang yang "managing
the market". Artinya, kaum wanita-lah yang sebenarnya mengelola (me-manage)
pembelian produk dan jasa dipasar. Tidak tergantung apakah itu uang sendiri
atau uang kaum pria-nya.
What:
The Portrait of Our Women
Belum lama ini MarkPlus Insight
berkerjasama dengan Marketeers, melakukan a comprehensive syndicated survey
untuk menggali insight mengenai fenomenaanxieties, desires, and aspirations wanita Indonesia ini. Survai ini
dilakukan di delapan kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang,
Medan, Palembang, Denpasar, dan Makassar), dan melibatkan 1300 responden dari
golongan SES A-D.
Hasil riset menunjukan beberapa dimensi
temuan besar dari perempuan Indonesia di 8 kota besar, yang tergali baik dalam
studi kualitatif dan terhitung magnitudenya di studi kuantitatif dengan hasil
sebagai berikut :
Perempuan Indonesia cenderung mudah
dipengaruhi dan percaya oleh penawaran tertentu tanpa mencari tahu secara
detail mengenai informasi yang terkait dengan produk yang akan dibeli. Konsumen
yang secara proaktif mencari tahu mengenai produk yang diinginkan, tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain dan seringkali menjadi trend-spreader. Dari hasil
riset ternyata perempuan yang termasuk dalam kategori ini secara total
berjumlah kurang dari 10%.
Sementara itu keinginan terpendam dari
perempuan (desire) memiliki
perbedaan jika dilihat dari status perkawinan. Perempuan lajang cenderung
memiliki keinginan untuk meningkatkan karirnya, sementara perempuan berkeluarga
memiliki keinginan yang tinggi terhadap kondisi dan kualitas keluarga terutama
pasangan dan anak-anaknya.
Terdapat 3 dimensi besar dalam desire perempuan yaitu (1) To keep her well being and stay
optimist, dimana perempuan
membutuhkan keamanan dari sisi financial dan keluarga sehingga cukup optimis
dalam menata masa depan, (2) multitasking
efficiently, adalah
keinginan terbesar untuk menyeimbangkan antara kegiatan domestic dengan karir
sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup mereka dan (3)To be a strong entrepreneur
and networker yaitu
keinginan terpendam untuk memperoleh pencapaian pribadi dan memiliki teman
sebagai bagian dari fungsi sosial.
Jadi ada lima kata kunci, kalau kita
berbicara tentang women’s desire: mereka ingin Well-being, Optimism, Multitasking,
Entrepreneurship, Networking, yang kelimanya disingkat menjadi WOMEN.
Anxiety perempuan diketahui terbagi menjadi
kecemasan terhadap kondisi internal dan external dari diri sendiri, kecemasan
terutama terletak pada kesehatan. Mengapa kesehatan menjadi kecemasan utama?
Karena keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga menjadikan harus
selalu sehat selain itu kesehatan juga dipercaya menunjang kecantikan yang juga
menjadi kecemasan dari perempuan. Kondisi lingkungan, karir dan teman menjadi
kecemasan dari sisi eksternal.
How:
Great Women Brands in Indonesia
Selain menggali insight mengenai
anxieties and desires from Indonesian women, riset yang sama juga mengupas
“Indonesia’s Most Favorite Women Brands 2010”. Brand-brand ini bukan dipilih oleh
wanita karena top atau populer, tapi mereka dipilih karena memang mengerti
women anxieties and desires.
Ada 80 brands di 80 kategori yang berbeda
yang diriset dalam survey ini. Rata-rata adalah produk yang digunakan oleh
perempuan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan juga untuk kebutuhan mereka
sehari-hari. Selain itu pula ada produk-produk yang mereka gunakan untuk
keperluan pribadi maupun untuk keluarga.
Ada banyak consumer products yang memang
kita kenal dicintai dengan wanita sebut saja Biskuit Roma, Kecap Bango,
Indomie, Aqua, Teh Sosro, Susu Bendera, susu bubuk dewasa Anlene, susu bubuk
anak Dancow, Bimoli, kopi bubuk Kapal Api, kopi instan Nescafe, Sariwangi,
Fanta, Saus ABC, Sirup ABC, bumbu instan Royco, KFC, Lux, Pantene, Pepsodent,
Rinso, Molto, Sabun Wings, Pembalut Laurier, Pakaian dalam Triumph, Tupperware,
Jamu Sidomuncul, beberapa brand produk kecantikan dari Sariayu, Tas Sophie
Martin, Telco Provider Telkomsel, sepeda motor Honda, dan mobil Toyota.
Di kategori lain, brand Facebook ternyata
juga keluar sebagai favorit wanita. Ini tentunya nyambung dengan women desire
untuk menjadi networker, dan Facebook ternyata digunakan untuk mewujudkan
impian perempuan tersebut.
Memahami perempuan tidak mudah namun
untuk mendapatkan market
share yang luar biasa ini,
perlu mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh perempuan. Memfokuskan
komunikasi pada perempuan tidak akan memberikan efek yang besar dengan
kehilangan pasar pria, namun justru menambah pasar. Bahkan jika dikelola dengan
baik konsumen potensial ini bisa memberikan anda bonus yang dahsyat. Karena
ingat, women is the most
influential market.
Sumber: http://www.the-marketeers.com/archives/jangan-main-main-dengan-wanita.html#.UpiIgMRmiSo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar