Jumat, 29 November 2013

Jangan Main-Main Dengan Wanita!

Jangan Main-Main Dengan Wanita!

Why: Women are the Influencers

Perbedaan antara Pria dan Wanita sudah sering dibahas dimana mana. Justru karena perbedaan itulah, kemudian pendapat publik memang banyak memihak pada The Man dalam memimpin dunia. Dengan dalih rasionalitas The Man, maka dunia sudah selayaknya dipimpin Pria.
Di dalam alam New Wave yang sangat horisontal ini posisi kaum wanita jadi lebih diuntungkan. Karena Teknologi Web 2.0 memungkinkan terjadinya interaksi secara mudah, sehingga komunikasi bisa bergerak secara dinamis dan multi arah. Wanita yang punya sifat lebih suka berinteraksi dan berkomunitas jauh lebih diuntungkan.
Sedang pria lebih suka berkomunikasi satu arah dan lebih bersifat solitaire. Karena itu, pria suka jadi “lonely at the top.” Mereka jadi kesepian ketika tidak berkomunikasi dengan orang, sedangkan Wanita memang lebih suka berkomunikasi sehingga sering kabablasan.
Tapi justru disitulah kelemahan Pria yang sekaligus juga kekuatan Wanita. Wanita memiliki kekuatan untuk menyebarkan suatu isu ketimbang kaum pria yang lebih suka menyimpannya.
Wanita juga akan berusaha untuk memperjuangkan pendapatnya pada orang lain, sedang kaum pria hanya melakukannya bila perlu. Karena itu kaum pria jadi sering mengalah pada kaum wanita, ketika harus mengurus keluarga. Dan karena sifatnya yang multi-tasking, kaum wanita akan tetap menjadi "Family Care Taker" walaupun kaum pria sering mengaku jadi Kepala Rumah Tangga.
Kaum wanita selalu ingat "family and friends" ketika berbelanja, sedang Pria hanya ingat pada diri sendiri. Karena itu, saya menamakan kaum wanita sebagai orang yang "managing the market". Artinya, kaum wanita-lah yang sebenarnya mengelola (me-manage) pembelian produk dan jasa dipasar. Tidak tergantung apakah itu uang sendiri atau uang kaum pria-nya.
What: The Portrait of Our Women
Belum lama ini MarkPlus Insight berkerjasama dengan Marketeers, melakukan a comprehensive syndicated survey untuk menggali insight mengenai fenomenaanxieties, desires, and aspirations wanita Indonesia ini. Survai ini dilakukan di delapan kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Denpasar, dan Makassar), dan melibatkan 1300 responden dari golongan SES A-D.
Hasil riset menunjukan beberapa dimensi temuan besar dari perempuan Indonesia di 8 kota besar, yang tergali baik dalam studi kualitatif dan terhitung magnitudenya di studi kuantitatif dengan hasil sebagai berikut :
Perempuan Indonesia cenderung mudah dipengaruhi dan percaya oleh penawaran tertentu tanpa mencari tahu secara detail mengenai informasi yang terkait dengan produk yang akan dibeli. Konsumen yang secara proaktif mencari tahu mengenai produk yang diinginkan, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dan seringkali menjadi trend-spreader. Dari hasil riset ternyata perempuan yang termasuk dalam kategori ini secara total berjumlah kurang dari 10%.
Sementara itu keinginan terpendam dari perempuan (desire) memiliki perbedaan jika dilihat dari status perkawinan. Perempuan lajang cenderung memiliki keinginan untuk meningkatkan karirnya, sementara perempuan berkeluarga memiliki keinginan yang tinggi terhadap kondisi dan kualitas keluarga terutama pasangan dan anak-anaknya.
Terdapat 3 dimensi besar dalam desire perempuan yaitu (1) To keep her well being and stay optimist, dimana perempuan membutuhkan keamanan dari sisi financial dan keluarga sehingga cukup optimis dalam menata masa depan, (2) multitasking efficiently, adalah keinginan terbesar untuk menyeimbangkan antara kegiatan domestic dengan karir sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup mereka dan (3)To be a strong entrepreneur and networker yaitu keinginan terpendam untuk memperoleh pencapaian pribadi dan memiliki teman sebagai bagian dari fungsi sosial.
Jadi ada lima kata kunci, kalau kita berbicara tentang women’s desire: mereka ingin Well-being, Optimism, Multitasking, Entrepreneurship, Networking, yang kelimanya disingkat menjadi WOMEN.
Anxiety perempuan diketahui terbagi menjadi kecemasan terhadap kondisi internal dan external dari diri sendiri, kecemasan terutama terletak pada kesehatan. Mengapa kesehatan menjadi kecemasan utama? Karena keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga menjadikan harus selalu sehat selain itu kesehatan juga dipercaya menunjang kecantikan yang juga menjadi kecemasan dari perempuan. Kondisi lingkungan, karir dan teman menjadi kecemasan dari sisi eksternal.
How: Great Women Brands in Indonesia
Selain menggali insight mengenai anxieties and desires from Indonesian women, riset yang sama juga mengupas “Indonesia’s Most Favorite Women Brands 2010”. Brand-brand ini bukan dipilih oleh wanita karena top atau populer, tapi mereka dipilih karena memang mengerti women anxieties and desires.
Ada 80 brands di 80 kategori yang berbeda yang diriset dalam survey ini. Rata-rata adalah produk yang digunakan oleh perempuan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan juga untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Selain itu pula ada produk-produk yang mereka gunakan untuk keperluan pribadi maupun untuk keluarga.
Ada banyak consumer products yang memang kita kenal dicintai dengan wanita sebut saja  Biskuit Roma, Kecap Bango, Indomie, Aqua, Teh Sosro, Susu Bendera, susu bubuk dewasa Anlene, susu bubuk anak Dancow, Bimoli, kopi bubuk Kapal Api, kopi instan Nescafe, Sariwangi, Fanta, Saus ABC, Sirup ABC, bumbu instan Royco, KFC, Lux, Pantene, Pepsodent, Rinso, Molto, Sabun Wings, Pembalut Laurier, Pakaian dalam Triumph, Tupperware, Jamu Sidomuncul, beberapa brand produk kecantikan dari Sariayu, Tas Sophie Martin, Telco Provider Telkomsel, sepeda motor Honda, dan mobil Toyota.
Di kategori lain, brand Facebook ternyata juga keluar sebagai favorit wanita. Ini tentunya nyambung dengan women desire untuk menjadi networker, dan Facebook ternyata digunakan untuk mewujudkan impian perempuan tersebut.
Memahami perempuan tidak mudah namun untuk mendapatkan market share yang luar biasa ini, perlu mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh perempuan. Memfokuskan komunikasi pada perempuan tidak akan memberikan efek yang besar dengan kehilangan pasar pria, namun justru menambah pasar. Bahkan jika dikelola dengan baik konsumen potensial ini bisa memberikan anda bonus yang dahsyat. Karena ingat, women is the most influential market.
Sumber:       http://www.the-marketeers.com/archives/jangan-main-main-dengan-wanita.html#.UpiIgMRmiSo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar